Banyak perempuan yang enggan makan es krim
karena takut gemuk. Komposisi es krim yang mengandung energy, protein dan lemak
jenuh selalu dituding sebagai penyebab kegemukan. Padahal, komposisi energy
pada es krim hanyalah sekitar 10 % saja dari total kebutuhan lemak setiap
harinya.
Jadi mitos yang salah apabila es krim dianggap sebagai penyebab
obesitas.
Es krim termasuk dalam kelompok hidangan beku
yang memiliki tekstur semipadat dan memiliki nilai gizi tinggi. Bahan bahan
yang digunakan dalam pembuatan es krim di antaranya : lemak susu, padatan susu
tanpa lemak, ( skim), krim, gula, pasir, bahan penstabil, pengemulsi, dan
pencinta rasa. Sedikitnya 100 gram es krim yang berbahan susu memiliki 110-130
kalori dengan kandungan protein 2,5- 3 gram
Karena banyak mengandung susu yang kaya akan
laktoferin dan sitokin, maka mengkonsumsi es krim sebenarnya dapat meningkatkan
kekebalan tubuh kita terhadapp penyakit, termasuk juga influenza. Ironisnya
selama ini es krim justru dianggap sebagai penyebab flu, batuk, dan pilek.
Padahal pada saat kita menyantap es krim, leleahan es krim yang masuk ke dalam
mulut dipengaruhi oleh suhu tubuh, sehingga suhunya pun sudah tidak dingin lagi
Larangan memakan es krim pada saat sakit juga termasuk anggaapan yang
salah. Pada saat sakit, tubuh kita membutuhkan banyak cairan agar terhindar
dari dehidrasi. Es krim merupakan salah satu hidangan yang dapat menyediakan
banyak cairan bagi tubuh kita. Pengecualian adalah bagi penderita radang
tenggorokan , asma, maupun amandel karena berpotensi untuk kambuh
So, tidak ada lagi alasan untuk menghindari es krim.
Sudah nikmat dan lezat, menyegarkan, dan menyehatkan pula.